hidup

bergeming walau hati ini bergemuruh 

kehidupan ini terlalu indah jika harus amarah

kehidupan dunia ini fana 

apa yang kamu banggakan 

semua hanya pemberian dalam sekali kedipan mata sekalipun 

helaan nafas terasa lama ketika nikmat bermakna 

hidup ini takkan buat kamu tersedak dalam keadaan 

ini keadaanku hidupku tak sama denganmu 

jika pelangi kau anggap sama 

maka tawaku bernada berbeda 

hidup ini bukan tentang sebuah terindah 

karena makna kelam yang membuat pelangi itu berbuah 

kehidupan ini terlalu berkelip untuk disimpan 

tidak ada indah yang kadang tak berdusta 

hidup ini pilihanmu  pilihan diri 

bukan untuk berlari tetapi untuk berserah diri 

hidup ini kamu akan tau 

siapa tertawa sekarang kau tau akan bersedih esok

semua akan merasakan apa yang harusnya dirasakan 

kehidupan ini kehidupanku 

tak indah sebuah potret fana walau tertawa 

jika berbalut luka kelam yang tidak sirna 

tidak ada satupun kehidupan yang ku ragukan 

karena ini pemberian tuhan yang terlukiskan 

ku kenang 

ku alami

kujaga 

kulalui

kumaknai 

dan bersasa 

ku tak tau makna cahaya dan gelap 

sebetulnya memang bermakna?

apakah memang bermaknanyapun bisa berubah 

berubah selalu tak pernah sama jika hidupmu tak sama 

jika kau berjalan pada jalan yang lurus

tidak usah bersedih karena jalanmu lurus 

lurus tanpa kelokan sedikitpun 

tapi ini hidupmu dan beda hidupku 

panjang kehidupanku jika harus berbicara 

tetapi makna mimpi merubah semua 

menjalani hidup takkan membuatmu bersedih 

jika kamu tau arah hidupmu kemana 

andai hidup ini boleh istirahat 

ingin ku hela nafas sebentar 

walau kadang tersenggal 

dan kata seraya berdiam tak berucap indah ataupun menyakitkan

Rantai

jika aku dan sebuah kenangan menggam
ingin ku katakan ingin bebas dari semua
aku dan semua tali yang mengikatku
aku itu hanya sendiri dan di atur sehingga ingin meronta

apakah sebuah tiang dibuat untuk di atur lagi?
ataukah tanaman yang tumbuh itu harus diatur juga?
bukankah hanya di tanam dan dibangun dan dilihat
jika sudah terlihat buruk maka diperbaiki
tapi tidak untukku....

ehidupan bagai rantai emas berkarat
tak mungkin sungguh,
tetapi jika ingin ku katakan itu mungkin bagi hatiku
kapan orang mengerti tentang hal yang tidak mungkin
sedang itu nyata...

jika kehidupan itu nyata
apa tidak ada yang nyata bagiku?
apa aku hanya sebersit tulang yang tersayat?
apakah hidup itu diam?

ku renungi sendiri

kehidupan ini tidak mudah.. 

keadaan ini bukan hal yang bisa dirubah dengan sekali jentikan tangan

saat manusia saling bersua dan menatap wajah atau sekdar mata

disana banyak tanya akan diri kehidupan.

aku hanyalah sebuah ranting yang kerontang

ranting yang hidup tanpa sebuah daun yang melambai diterpa angin

aku hanya bisa terdiam tertegun sendu

saat manusia melewatiku ku hanya berharap jadi yang berharga. walaupun tidak bisa.

terkadang ingin hidupku bernapas

ingin hidupku kuputar sendiri, ku alami sendiri dan ku rasa sendiri.

kehidupanku...

mungkin ini cerita hidupku sendiri.. dan beda dengan dirinya dan mereka. 

aku dan sebuah keliru

aku dan sebuah keliru,..
bersendawa dalam tangis sepi
memandang romantisme sebuah tanah
tak ku gapai sebuah lencana

aku dan sebuah keliru
bercerita tentang dentuman piano yang menari
saring irama dalam melodi
dan terkukuhkan sendu berbalut rindu

aku dan sebuah keliru
bertebaran dengan awan
memetik sebuah kenangan
dalam lubuk seseorang mati

aku dan sebuah keliru
ku terdiam dalam nafas
ku lupakan nafasku
dalam kelam ku ingat janji

aku dan sebuah keliru
berhiaskan kerlipan jalan
dalam sebuah kenangan putih
bersih ku kenang itu

aku dan sebuah keliru
berkelok-kelok
dan tersendat dalam harap
ku berdiri kini

ku mengerti
aku dan sebuah keliru
yang melaju kencang
menyanyikan lagu hancur :"aku dan sebuah keliru"

"Dalam Semuanya"

Dalam keluhan sang mentari
Saat semuanya terkekang dalam hidup
Tertawa menandakan tanya
Keindahan dalam kelezatan

Apakah hidup ini untuk itu?
Ataukan pecahan putih itu membawakan keharuman?
Pengalaman satu persatu
Dijatuhi dan terjatuh untuk sebuah masa kenangan

Dalam lemparan hitam untuk bunga kenangaku
Dalam indahnya sanubari
Sayu senyap ku lihat zaman
Kesempatan itu merengkuhkan keinginan untuk bernafas.

Nafas pengap untukku yang sendiri
Pergilah untuk jiwaku yang merayu
Merayu dalam sepi yang temaniku
Dan suara bising itu untukku...

Semua hadir dalam hidupku
Hidup dalam kenangan indah lembaran bunga kering
Bunga hitam legam
Dalam keinginan yang tak terungkap..

Aku..
Hidup..
Cinta...
dan
Rindu...

SALAH

by Devi Haliyanti

tolong!!!!

aku ingin pergiii!!!

jauh dari kekacauan ini...

tolong..!!!

buang aku...

ke irama cinta

kedalam simponi jiwa

tolong...!!!

lenyapkan aku

sekali ini saja

untukku kembali

semua itu akan baik???

hidup dalam sujud

berserah tak berbuat

hening , diam dan hancur..

suara itu membawa mu..

ke lubang jiwa terdalam..

yang tak kau hiraukan

dan itulah sebenarnya penolongmu...

Ini yang Ingin Ku Katakan

By: Devi Haliyanti

Ada seorang anak menjerit dalam kebimbangan hati yang gelisah

Tertindih tetesan air hujan yang membuat jiwa melayang

Dalam kegelapan, rajutan kesedihan muncul juga

Jiwa ini entah kemana

Bagaikan sarang dalam dilema

Kekuatan cinta tak seindah yang semestinya

Ini bukan puisi cinta

Tapi hanya gurauan sang bangau di danau

Terdiam dalam alunan melodi yang mendayu

Membuat hatinya berseri

Tapi jiwa meronta lebih dalam

Apakah ini????

Semua tak tampak

Jelas????

Tidak!!!

Mungkin jaring itu hanya untukku

Sedih jarum itu menjahiti kulitku

Dengan sedikit cara ku bernafas

Ku bersuara : "Oh Tuhan"

Bila ini takdirku... akan ku semburkan semua emas berlian dalam hariku

Ku berikan hatiku untuk seseorang di sebrang..

Sebrang kehidupan fana

Apa ini???

Aku tak mengerti

Hanya orion yang menghiasi

Dan menggantungkan harapanku

Bila ada yang mengerti tentang jiwaini

Sampaikanlah

Karna ku tak tahu siapa?? dimana?? kapan???

Bagaimana????

Kini ku hanya tumbuh menjadi pribadi yang sepi

Kini telah ku tuliskan lembar kehidupanku lagi dalam sesuatu yang ta ku mengerti

Ku tatap, dia, hening,

Dan berbisik : "Ku ingin Hilang"